Suatu hari Nabi Musa AS bertanya kepada Allah SWT. “YA Allah SWT ya tuhanku, siapakah sahabatku nanti di surga, ya Allah”. Allah SWT pun menjawab pertanyaan Nabi Musa “Wahai Musa sahabatmu di surga nanti merupakan seorang pemuda penjual daging.”

Nabi Musa AS pun bertanya kembali kepada Allah SWT ” Ya Allah benarkah yang akan menemaniku adalah tukang daging? kenapa bukan seorang ulama ataupun hamba yang soleh?”. Setelah menanyakan hal tersebut Nabi Musa AS ditunjukkan oleh Allah seorang pemuda penjual daging yang di maksud.

Nabi Musa AS pun memperhatikan tukang daging tersebut. Nabi Musa AS tidak menemukan kelebihan yang tampak dari penjual daging tersebut ia bekerja keras seperti penjual daging pada umumnya. Nabi Musa yang masih penasaran pun mendatangi dan meminta izin untuk bertamu di rumah penjual daging tersebut dan dibolehkan.

Sesaat mereka sampai di rumah penjual daging, Nabi Musa AS kembali memperhatikan sang penjual daging untuk mengetahui amalan apa yang dilakukan penjual daging sehingga dapat menjadi sahabatnya kelak di surga.

Nabi Musa AS melihat penjual daging langsung memasak daging yang iya bawa dari pasar hingga lezat dan empuk. Lalu setelah matang penjual daging langsung menghampiri seorang wanita tua yang berbaring di kasur dan memangku serta menyuapinya dengan lembut. Setelah menyuapi wanita tua tersebut penjual daging tidak lupa untuk membersihkan wanita tua dan dibaringkan kembali secara perlahan ke kasur kembali. Disaat itu wanita tua tersebut dibaringkan wanita tersebut membisikan sesuatu kepada penjual daging yang membuat tukang daging tersenyum.

Nabi Musa AS  yang menyaksikan bagaimana lembut dan telatennya penjual daging merawat wanita tua tersebut pun bertanya “ Wahai penjual daging, siapakah wanita tua tersebut?”. Lalu tukang daging menjawab “Beliau adalah ibuku”.

Lalu Nabi Musa bertanya kembali kepada penjual daging “Apa yang dibisikkan wanita tua tersebut kepadanya?” dan penjual daging pun menjawab “Setiap saya melakukan sesuatu untuknya beliau selalu berkata kepadaku. Anakku, semoga Allah tidak menyia-nyiakan baktimu ini padaku, dan semoga Allah menjadikanmu orang yang menemani Nabi Musa di Surga

Nabi Musa AS yang terkenal gagah pun menangis dan memeluk si penjual daging dengan erat dan berkata “Wahai pemuda aku adalah Nabi Musa dan akan memberimu kabar gembira bahwa Allah akan membuatmu masuk surga menemaniku dan diriku”

Dari cerita diatas kita dapat belajar bahwa salah satu cara kita dapat masuk surga bisa dengan berbakti dengan orang tua seperti yang dilakukan penjual daging kepada ibunya.

Leave a Reply