Pada suatu hari Nabi Musa AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk berguru kepada Nabi Khidir AS. Lalu Nabi Musa AS pergi untuk menemui Nabi Khidir dan meminta Nabi Khidir AS untuk menjadikannya murid. Nabi Khidir AS yang mendengar hal tersebut pun berkata kepada Nabi Musa AS jika ia ingin menjadi muridnya, ia tidak akan sabar dikarenakan pengetahuan Nabi Musa AS yang belum cukup.
Nabi Musa AS yang mendengar hal tersebut merasa tertantang dan tetap menginginkan untuk menjadikan dirinya murid Nabi Khidir AS. Nabi Khidir pun menerima Nabi Musa AS dengan syarat Nabi Musa AS tak menanyakan apapun hingga Nabi Khidir AS yang menjelaskan sendiri.
Keduanya pun melakukan perjalanan dengan menumpang sebuah perahu, namun saat ditengah perjalanan Nabi Khidir AS melubangi perahu tersebut. Nabi Musa AS yang melihat hal tersebut lalu menanyakan alasan Nabi Khidir AS melubangi perahu tersebut. Nabi Khidir pun mengingatkan Nabi Musa AS akan janjinya.
Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Khidir AS dan Nabi Musa AS bertemu seorang anak. Lalu Nabi Khidir AS pun membunuh anak tersebut. Nabi Musa AS yang melihat hal tersebut pun lalu bertanya kembali apa maksud perbuatan Nabi Khidir AS. Nabi khidir pun mengingatkan Nabi Musa AS akan janjinya.
Perjalanan pun dilanjutkan ke sebuah desa dimana Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS pun meminta dijamu akan tetapi tidak ada yang mau menjamu mereka berdua hingga Nabi Khidir AS pun bertemu sebuah rumah yang dindingnya hampir roboh. Segera Nabi Khidir AS membetulkan dinding tersebut. Nabi Musa AS yang sudah tidak sabar menanyakan kembali maksud perbuatan Nabi Khidir AS. Nabi Khidir AS yang mendengar hal tersebut pun memutuskan untuk berpisah dengan Nabi Musa AS dan menjelaskan dari semua perbuatan yang dilakukannya.
Bermula dengan Nabi Khidir AS melubangi perahu agar perahu tersebut tidak dirampas oleh Raja Tamak. Selanjutnya Nabi Khidir AS menjelaskan bahwa ia membunuh seorang anak kecil dikarenakan anak kecil tersebut yang nantinya akan menarik orang tuanya dalam kesesatan. Dan yang terakhir Nabi Khidir AS membetulkan dinding rumah yang roboh sebab rumah itu milik kedua anak kecil yatim dan di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua yang telah dikumpulkan oleh Ayahnya agar kelak dapat digunakan kedua anak dalam keadaan aman.
Nabi Musa AS yang mendengar penjelasan Nabi Khidir AS pun merasa malu dan berkata bahwa ia banyak belajar dari Nabi Khidir AS. Nabi Khidir AS pun menjawab pujian Nabi Musa AS dengan berkata segala pengetahuan datangnya dari Allah SWT dan janganlah kita sombong.
Dari cerita di atas kita dapat belajar jika segala pengetahuan berasal dari Allah SWT dan janganlah kita terlalu sombong dengan sebuah pengetahuan karena diluar sana masih banyak orang yang memiliki pengetahuan yang melebihi kita. Janganlah kita cepat menarik kesimpulan atas setiap kejadian yang buruk karena di setiap kejadian pasti ada hikmahnya.