Pada suatu hari Malaikat Izrail (pencabut nyawa) meminta izin kepada Allah SWT untuk turun ke bumi dan menyamar sebagai manusia agar dapat bertemu dengan Nabi Idris AS. Allah SWT pun mengizinkan keinginan Malaikat Izrail.
Malaikat Izrail pun bertamu ke rumah Nabi Idris AS dengan membawakan banyak buah-buahan. Nabi Idris tentu berusaha memuliakan tamu tersebut dengan menyajikan berbagai macam hidangan. Akan tetapi, Malaikat Izrail menolaknya dan selain itu Malikat Izrail hanya mengikuti aktifitas Nabi Idris AS. Kejadian tersebut terus berlanjut hingga empat hari lamanya, sampai akhirnya Nabi Idris AS curiga menanyakan siapakah tamu nya itu?
Malaikat Izrail pun menjawab bahwa ia adalah malaikat pencabut nyawa, Izrail. Nabi Idris AS yang mengetahui hal tersebut terkejud bertanya apakah Malaikat Izrail datang menemuinya untuk mencabut nyawanya. Malaikat Izrail pun menjawab bahwa ia datang hanya untuk bertemu Nabi Idris AS saja.
Setelah itu, Nabi Idris AS mengatakan permintaan untuk merasakan sakitnya kematian. Malaikat Izrail pun meminta izin kepada Allah SWT dan atas izin Allah SWT, malaikat Izrail mengabulkan permintaan Nabi Idris AS. Setelah Nabi Idris AS dimatikan dan dihidupkan kembali. Beliau menangis tersedu-sedu. Nabi Idris AS tidak tega melihat umatnya merasakan sakaratul maut karena begitu menyakitkan. Sejak saat itu Nabi Idris AS semakin giat untuk mengajak umatnya dalam kebaikan.
Dari cerita di atas kita dapat belajar bahwa sakaratul maut merupakan sesuatu yang sangat menyakitkan dan menakutkan sehingga kita harus menyiapkan bekal yang banyak untuk akhirat nanti dengan berbuat kebaikan.
Belajar ngaji? di Maungaji.co.id aja π