Kisah Nabi Nuh AS bermula setelah Nabi Idris AS wafat. Sedikit demi sedikit, keimanan manusia mulai terkikis. Iblis dapat dengan mudah menghasut umat manusia untuk menyembah patung. Patung-patung tersebut bernama Wadd, Suda, Yatuq, dan Nasr.
Nabi Nuh AS pun diutus oleh Allah SWT agar mengingatkan kaumnya untuk kembali beriman kepada Allah SWT dan berhenti untuk menyembah berhala.
Namun, hanya sedikit kaumnya yang kembali beriman. Banyak diantara kaum Nabi Nuh AS yang menghina bahwa dirinya sudah gila, karena mengajak mereka beriman kepada Allah SWT. Akhirnya, Nabi Nuh AS mengadu kepada Allah SWT atas apa yang telah dirinya alami.
Allah SWT pun menjawab keluh kesah Nabi Nuh AS. Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh AS untuk membuat kapal yang besar. Nabi Nuh AS melaksanakan perintah tersebut.
Setelah Nabi Nuh AS dan kaumnya yang beriman memasuki kapal tersebut. Turunlah hujan yang sangat deras disertai air yang keluar dari dapur rumah penduduk negeri itu. Air pun semakin banyak sehingga menyebabkan banjir besar. Banjir besar telah menenggelamkan semua manusia yang tidak mau beriman, diantaranya adalah istri dan salah satu anak Nabi Nuh AS, Kan’an.
Dari cerita di atas, kita dapat belajar bahwa kita harus beriman hanya kepada Allah SWT dan jangan menyekutukan-Nya karena azab Allah menanti bagi kaum yang menyekutukannya.