Assalaamu’alaikum Aybun~
Kembali lagi bersama Minji. Kali ini Minji ingin belajar bersama-sama salah satu Hukum Bacaan ر yaitu Tarqiq. Yuk simak bareng-bareng, dan mulai mengaplikasikannya 🥰

Kata Tarqiq diambil dari kata al tanhif yang artinya menguruskan atau menipiskan.
Tarqiq, ada tiga sebab yakni di antaranya,

  • Apabila huruf ra ( ﺭ ) berharakat kasrah ( ِ- ) atau kasratain ( ٍٍ- ). Contohnya: رِجَالًا كَثِيرًا
  • Apabila huruf ra ( ﺭ ) sukun karena dibaca waqaf didahului ya sukun ( يْ ). Contohnya: فِي كَثِيرٍ
  • Apabila huruf ra ( ﺭ ) berharakat sukun, huruf sebelumnya berharakat kasrah yang asli, dan tidak terdapat huruf isti’la sesudah huruf ra ( ﺭ ). Adapun yang dimaksud huruf isti’la adalah kha (خ), ṣad (ص), ḍad (ض), ghain (غ), ṭha (ط), qaf (ق), dan zha (ظ). Contohnya: وَفِرْعَوْنَ ذِي

Hukum bacaan ini dibaca dengan cara menipiskan suara yang masuk pada huruf ketika diucapkan sehingga mulut tidak bisa sepenuh dengan gemanya.

Alhamdulillah, ilmu hukum bacaan mengenai Ra, sudah selesai untuk Tafkhimnya. Setelah ini yuk kita sama-sama belajar dan mulai mengaplikasikannya, untuk lebih menyempurnakan lagi bacaan kita 🥰

SUMBER :
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5848258/tentang-hukum-bacaan-ra-tafkhim-tarqiq-dan-jawazul-wajhain#:~:text=Huruf%20ra%20(%20%EF%BA%AD%20)%20adalah%20salah,dengan%20hukum%20tafkhim%20dan%20tarqiq.

Leave a Reply