Semakin tua usia seseorang, tentu semakin menurun berbagai kemampuannya. Namun keterbatasan ini tak dihiraukan oleh Siti Aisyah. Selama 3 tahun terakhir, di usia 80 tahun, ia berhasil menghafal 3 juz Al Quran.

Lalu mengapa ia mencoba berusaha keras menghafalkan Al Qur’an meskipun tidak mudah baginya? Ia tertarik dengan ucapan seseorang bahwa jika menghafalkan Al Qur’an jasadnya akan utuh.

“Niki triose lo nggih, triose tiyang, mboten semerap mangke terserah Gusti Allah. Tirose jenazahe tiyang sing apal Qur’an niku wungkul (ini kata orang, tidak tahu nanti, terserah Allah. Katanya, jenazah penghafal Al Qur’an itu utuh),” katanya sambil tertawa.

Siti Aisyah, adalah salah satu dari sebanyak 284 siswa yang terdaftar dalam Wisuda Tahfidz Akbar yang digelar Griya Al Qur’an pada Ahad, 22 September mendatang. Ia tertarik mengikuti Wisuda Tahfidz Griya Al Qur’an karena ia yakin jika berkumpul dengan para ahli Qur’an, Allah ta’ala akan terus memberikan kesehatan untuknya.

“Karep kiyambak, kumpul ahli Qur’an ben diparingi sehat terus, apalane lanjut terus (keinginan sendiri, berkumpul dengan ahli Qur’an agar diberi kesehatan dan bisa terus menghafal),” kata wanita yang berdomisili di Nggelam Sidoarjo ini.

Menjadi penghafal Al Qur’an menurutnya, membuat hidupnya tenang dan menghindarkan pikiran yang macam-macam. “Alhamdulillah, ayem, gak mikir macem-macem, gak pengen rekreasi gak pengen dunyo. Barokahe Al Qur’an, ditambahi umur, diparingi sehat (alhamdulillah, tenang, tidak mikir maca-macam. Tidak ingin rekreasi, tidak ingin dunia. Barokahnya Al Qur’an, umur ditambah, dan semakin sehat),” katanya.

Ia mengaku akan terus berusaha menghafal Al Qur’an. Setelah selesai juz 1, ia akan melanjutkan ke juz 2, sampai seterusnya.

“Pokoke maos terus, dicoba terus sampe iso. Bar niki lanjut ten juz 2 (pokoknya membaca terus, dicoba terus menerus sampai bisa, setelah ini melanjutkan menghafal juz 2),” kata wanita yang sudah menghafal juz 30, 20 dan 1 ini.

By admin

Leave a Reply