Kisah ini berawal saat Nabi Ibrahim memiliki mimpi bahwa diperintah untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail. Ismail merupakan putra pertama Nabi Ibrahim dari istrinya yang bernama Siti Hajar. Setelah mendapatkan mimpi tersebut Nabi Ibrahim pun sangat kaget dan ragu apakah mimpi ini merupakan perintah dari Allah atau bukan. Nabi Ibrahim lalu merenungi mengenai kebenaran mimpi tersebut, hingga Nabi Ibrahim memimpikan hal yang sama yaitu perintah untuk menyembelih anaknya. Akhirnya Nabi Ibrahim yakin, bahwa menyembelih Ismail merupakan perintah dari Allah.
Nabi Ibrahim pun mendatangi anaknya, beliau menceritakan mimpinya dan keresahan hatinya untuk menyembelih Ismail. Setelah menyelesaikan ceritanya Nabi Ibrahim meminta saran dari anaknya. Ismail pun menjawab dengan yakin jika itu perintah Allah, ia ikhlas untuk disembelih oleh ayahnya. Setelah itu Nabi Ibrahim dan Ismail menentukan waktu untuk melaksanakan perintah Allah tersebut.
Hari yang ditentukan untuk melaksanakan perintah Allah pun tiba. Ismail meminta kepada ayahnya untuk menajamkan pisaunya, jangan melihat dirinya saat menyembelih dirinya dan menelungkukan tubuhnya. Ismail tidak lupa meminta pakaiannya nanti diberikan kepada sang ibu yang akan digunakan sebagai kenang-kenangan untuk sang ibu. Saat Nabi Ibrahim menyembelih Ismail, Allah pun menggantikan Ismail dengan kambing yang besar.
Dari cerita diatas kita dapat belajar dari Nabi Ibrahim dan Ismail dalam menaati perintah Allah dan juga kita dapat belajar dari Ismail untuk menaati perintah orang tuanya tanpa banyak bertanya dan ikhlas.
Belajar ngaji? di Maungaji.co.id aja π