Suatu hari, ada seorang pemuda bernama Zulkarnain yang diperkirakan beliau hidup pada zaman Nabi Ibrahim. Zulkarnain merupakan seorang raja yang selalu bepergian untuk melihat keadaan rakyatnya hingga akhirnya Ia bertemu suatu suku asing.

Suku asing tersebut menggunakan bahasa yang sulit dimengerti. Dengan pertolongan Allah SWT, Zulkarnain dapat mengerti bahasa yang digunakan oleh suku tersebut. Suku asing menceritakan kepada Zulkarnain jika mereka selalu diganggu oleh suatu kaum yang suka sekali menghancurkan segala sesuatu yang mereka lewati, meminum seluruh air yang terdapat di danau, hingga membunuh orang yang ditemui oleh kaum tersebut. Kaum tersebut bernama Ya’juj dan Ma’juj. Suku yang telah putus asa atas kesulitan mereka, akhirnya meminta tolong kepada Zulkarnain untuk membangun benteng penghalang yang dapat menghalangi kaum Ya’juj dan Ma’juj untuk datang ke permukiman mereka.

Setelah itu, orang di suku tersebut pun berbondong-bondong mengumpulkan harta dan membantu Zulkarnain untuk membangun dinding pemisah yang terbuat dari besi dan baja diantara dua gunung. Dinding pemisah tersebut tidak dapat dihancurkan, dipanjat atau pun dibolongi.

Walaupun Ya’juj dan Ma’juj terkurung, Ya’juj dan Ma’juj selalu ada (tidak meninggal) dan beranak pinak. Bahkan, Ya’juj dan Ma’juj selalu bertambah seribu orang lebih. Pada akhir zaman dinding tersebut akan hancur. Ya’juj dan Ma’juj, Akan keluar seperti firman Allah “Apabila Ya’juj dan Ma’juj keluar, mereka akan keluar dari tempat yang tinggi”.

Saat keluar Ya’juj dan Ma’juj membuat kerusakan yang besar dengan merusak segala sesuatu yang ditemuinya. Ya’juj dan Ma’juj juga meminum habis air dari perairan yang dilewatinya dan membunuh semua makhluk hidup. Hal tersebut, membuat Ya’juj dan Ma’juj berada dimana mereka merasa telah menang dengan penduduk bumi. Setelah itu, Ya’juj dan Ma’juj menantang penduduk langit dengan menembakkan panah ke langit. Karena perbuatan Ya’juj dan Ma’juj tersebut, Allah SWT mengembalikan panah dengan berlumuran darah dan membuat Ya’juj dan Ma’juj pun merasa menang.

Selang beberapa waktu Allah SWT pun mengutus Nabi Isa untuk menolong hamba Allah SWT yang beriman. Setelah itu Ya’juj dan Ma’juj, dibinasakan oleh Allah dengan menurunkan azab dengan memunculkan ulat yang membunuh Ya’juj dan Ma’juj.

Belajar ngaji? di Maungaji.co.id aja 😇

Leave a Reply